QRIS Dorong UMKM Bondowoso Maju d...
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 142 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya telah menggelar penyuluhan Koperasi Desa Merah Putih di Balai Desa Pecalongan, Sukosari, Bondowoso, Senin (14/7/2025).
Kegiatan ini mengusung tema "Edukasi Sinergi Koperasi Desa Merah Putih: Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Kolaborasi." Penyuluhan Koperasi Desa Merah Putih tersebut mendatangkan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) sebagai narasumber. Peserta terdiri dari pengurus koperasi desa, perangkat desa, dan pelaku UMKM setempat.
Navi Setiawan selaku Kepala Bidang Koperasi pada Diskoperindag Kabupaten Bondowoso sekaligus narasumber penyuluhan Koperasi Desa Merah Putih menekankan pentingnya kolaborasi bersama antara UMKM desa dengan Koperasi Desa Merah Putih demi membangun ekonomi bersama.
"Kolaborasi Koperasi Desa Merah Putih dengan potensi UMKM desa diharapkan mampu membangun kemandirian desa. Sehingga secara bertahap akan meningkatkan ekonomi desa," ujarnya.
Koperasi Desa Merah Putih merupakan program baru berdasarkan instruksi Presiden Prabowo Subianto pada 21-28 Februari 2025 di Magelang. Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Pada 3 Maret 2025, pemerintah berencana akan membentuk 80.000 Koperasi dengan nama Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih. Launching resmi akan dilakukan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025.
"Dalam rangka merayakan Hari Koperasi Nasional sekaligus launching Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, kami mengadakan penyuluhan ini sebagai bagian program kerja KKN di Desa Pecalongan," ucap Shultony selaku Koordinator Desa KKN 142 Pecalongan.
Melalui instruksi Presiden Prabowo Subianto tersebut, Koperasi Desa diharapkan membawa gerakan besar dalam membangun ekosistem ekonomi desa yang modern dan berpihak pada rakyat kecil. Anggota koperasi desa akan mendapat akses permodalan usaha, pemasaran produk digital, hingga pelatihan berkelanjutan.
"Jika dikelola dengan baik, koperasi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat mulai dari permodalan, pemasaran, hingga pelatihan tanpa bergantung pada sistem luar," ujar Ervan Wahyudi selaku Ketua Koperasi Desa Merah Putih Pecalongan.
Pengelolaan Koperasi Desa akan menggunakan sistem digital yang terstruktur dan tersusun dengan baik. Berbagai outlet yang tergabung dalam unit usaha Koperasi Desa Merah Putih menjadi lebih mudah dan efisien dikelola.
Outlet yang akan dikelola meliputi gerai sembako, gerai obat, simpan pinjam, klinik desa, cold storage, dan kantor layanan pengoperasian. Namun, pemahaman masyarakat tentang Koperasi Desa Merah Putih masih terbatas.
"Masyarakat masih melihat koperasi sebatas tempat pinjam uang saja, bukan sebagai wadah bersama," ucap Ervan.
Perlu diketahui bahwa Koperasi Desa juga dirancang mensejahterakan masyarakat melalui fasilitas penyimpanan bahan pokok. Hal ini membantu dalam proses penyimpanan dan pendistribusian barang.
"Kopdes dapat menyediakan fasilitas penyimpanan bahan pokok untuk UMKM, terutama yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Ini membantu UMKM menjaga ketersediaan bahan baku dan menstabilkan harga produk," jelasnya.
Selain itu, mengenai keuntungan Koperasi Desa Merah Putih dari hasil usaha akan dibagikan kepada anggota sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai kontribusi yang diberikan. Semakin aktif anggota menggunakan layanan koperasi, semakin besar SHU yang diterima.
Koperasi Desa Merah Putih menjadi harapan baru bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia. Melalui pelatihan bersama Diskoperindag, diharapkan perekonomian masyarakat desa menjadi lebih baik.
"Kami sangat menghargai dedikasi tim KKN UINSA. Penyuluhan ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif," tutupnya.
QRIS Dorong UMKM Bondowoso Maju d...
Dengan ini kami sampaikan laporan...