Bondowoso — Hasil monitorin...
Bondowoso — Berdasar hasil monitoring perkembangan harga sembilan bahan pokok, barang strategis, dan komoditas penting lainnya pada 8 Desember 2025 menunjukkan adanya fluktuasi harga di empat pasar utama Kabupaten Bondowoso. Dibandingkan dengan harga pada 4 Desember 2025, beberapa komoditas tercatat mengalami kenaikan cukup signifikan, khususnya komoditi bumbu dapur dan sayuran, sementara sebagian lainnya justru turun.
Kenaikan harga paling signifikan terjadi pada komoditi Wortel di Pasar Prajekan, yang melonjak sebesar Rp 6.000, dari Rp 14.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram. Lonjakan harga ini diikuti komoditas Bawang Merah yang juga mengalami peningkatan cukup tinggi. Di Pasar Prajekan, bawang merah naik Rp 8.000, dari Rp 38.000 menjadi Rp 46.000, sedangkan di Pasar Induk Bondowoso komoditas yang sama naik Rp 7.000, dari Rp 48.000 menjadi Rp 55.000.
Kenaikan mencolok juga terjadi pada komoditi Cabe Rawit Merah, terutama di Pasar Prajekan dan Induk Bondowoso. Di Prajekan, cabe rawit merah naik Rp 10.000 per kilogram, dari Rp 65.000 menjadi Rp 75.000. Sementara itu di pasar Induk Bondowoso, komoditas ini naik Rp 10.000, dari Rp 55.000 menjadi Rp 65.000. Adapun di Maesan dan Wonosari, kenaikannya masing-masing sebesar Rp 5.000 dan Rp 4.000 per kilogram.
Untuk komoditas Ayam Potong, pasar Maesan mencatat kenaikan tertinggi dengan selisih Rp 3.000, dari Rp 35.000 menjadi Rp 38.000 per kilogram. Kenaikan lebih kecil terjadi di Wonosari sebesar Rp 2.000 dan di Bondowoso sebesar Rp 1.000. Selain itu, harga cabe merah besar di Pasar Induk Bondowoso juga terpantau naik sebesar Rp 3.000, dari Rp 45.000 menjadi Rp 48.000.
Komoditas lain yang turut mengalami kenaikan adalah telur ayam ras. Di Bondowoso, harga telur naik Rp 2.000 menjadi Rp 29.000, sedangkan di Wonosari dan Maesan masing-masing naik Rp 1.500.
Sementara itu, penurunan harga terjadi pada beberapa produk hortikultura. Tomat sayur tercatat mengalami penurunan cukup signifikan di semua pasar. Di Wonosari, harga tomat turun Rp 2.000 menjadi Rp 6.000, dan penurunan dengan nominal yang sama juga terjadi di Pasar Prajekan serta Maesan. Penurunan juga dialami cabe merah besar di Prajekan, yang turun Rp 6.000 dari Rp 50.000 menjadi Rp 44.000. Komoditas kentang dan kubis di Pasar Induk Bondowoso masing-masing turun Rp 500, sedangkan wortel di pasar yang sama turun Rp 1.000 menjadi Rp 15.000.
Berdasar hasil pantauan, kenaikan harga sejumlah komoditas hortikultura dipengaruhi oleh pasokan yang menurun akibat intensitas hujan di sentra produksi, sementara permintaan cenderung naik menjelang akhir tahun. Selain itu, faktor distribusi turut berperan dalam menahan laju pasokan ke pasar. Di sisi lain, turunnya harga tomat dan beberapa komoditas lain disebabkan melimpahnya panen dari wilayah sekitar Bondowoso sehingga menambah volume pasokan di tingkat pedagang.
Meski terjadi fluktuasi, kondisi harga bahan pokok di Bondowoso secara umum masih dinilai terkendali. Pemerintah daerah melalui Diskoperindag Kab. Bondowoso akan terus memantau pergerakan harga dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga stabilitas serta memastikan ketersediaan barang tetap mencukupi kebutuhan masyarakat.

Documentasi :



Bondowoso — Hasil monitorin...
Program kurasi produk UMKM bersam...
Bondowoso — Dinas Koperasi,...