Informasi Harga Pasar 19 Mei 2025

Dengan ini kami sampaikan laporan hasil monitoring perkembangan harga sembilan bahan pokok kebutuhan masyarakat, barang strategis dan barang penting lainnya pada Minggu ke III Tanggal 19 Mei 2025 sebagaimana terlampir.

Berdasarkan hasil monitoring harga komoditas kebutuhan pokok dan sayuran di empat pasar utama Kabupaten Bondowoso—yakni Pasar Induk Bondowoso (Bon), Pasar Wonosari (Won), Pasar Maesan (Mae), dan Pasar Prajekan (Pra)—terdapat dinamika harga yang cukup signifikan pada sejumlah komoditas. Dari 21 data perubahan harga yang tercatat, mayoritas menunjukkan penurunan harga, khususnya pada kelompok sayuran dan bumbu dapur, meskipun beberapa komoditas strategis seperti ayam potong, telur, dan tomat mengalami kenaikan harga.

Kenaikan harga paling menonjol terjadi pada **kubis di Pasar Wonosari** yang naik **25%** dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000, serta **telur ayam di Pasar Maesan** yang naik **12%** dari Rp 25.000 menjadi Rp 28.000. Komoditas **tomat sayur** juga mengalami peningkatan harga di dua lokasi, yaitu **20%** di Pasar Induk Bondowoso dan **18,18%** di Pasar Wonosari. Kenaikan ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya permintaan pasca-libur panjang dan hari pasar, serta kemungkinan menurunnya hasil panen akibat perubahan cuaca yang kurang mendukung, seperti intensitas hujan yang masih terjadi di sebagian wilayah Bondowoso hingga pertengahan Mei.

Sebaliknya, tren penurunan harga cukup luas terjadi pada kelompok **bawang, cabe, dan wortel**. **Wortel** mengalami penurunan signifikan, terutama di **Pasar Prajekan** sebesar **-33,33%**, dari Rp 12.000 menjadi Rp 8.000, serta di **Pasar Wonosari** sebesar **-27,27%**. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh **melimpahnya pasokan dari sentra produksi hortikultura di kawasan dataran tinggi Bondowoso seperti Sumberwringin dan Ijen**, yang sedang mengalami masa panen. Demikian pula, harga **cabe rawit merah** dan **cabe merah besar** mengalami penurunan merata di keempat pasar, dengan penurunan tertinggi pada **cabe merah besar di Pasar Maesan** sebesar **-26,67%**, dan **cabe rawit merah di Pasar Maesan** sebesar **-21,88%**.

Harga **bawang merah** juga menunjukkan penurunan tajam, terutama di **Pasar Maesan** sebesar **-15,79%**, diduga akibat masuknya pasokan dari luar daerah seperti Probolinggo dan Nganjuk yang merupakan sentra produksi bawang merah. Penurunan harga ini diperkuat dengan membaiknya distribusi antar wilayah, serta minimnya gangguan transportasi seperti yang biasa terjadi saat musim hujan ekstrem.

Dari sisi kondisi regional, Kabupaten Bondowoso pada pertengahan Mei ini sedang memasuki masa transisi musim dari penghujan ke kemarau, yang berdampak pada fluktuasi produksi pertanian. Selain itu, pasca Idul Fitri dan menjelang masa tanam berikutnya, aktivitas pasar kembali normal dan cenderung stabil, sehingga terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran untuk sebagian besar komoditas. Namun, untuk komoditas hewani seperti ayam dan telur, harga cenderung naik seiring peningkatan kebutuhan rumah tangga dan usaha kuliner yang kembali aktif pasca-liburan.

Secara keseluruhan, fluktuasi harga ini mencerminkan dinamika pasar yang wajar dipengaruhi oleh faktor musiman, pola konsumsi masyarakat, kondisi iklim, serta kelancaran distribusi logistik. Monitoring harga secara rutin dan penyediaan informasi pasar sangat penting dilakukan guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan Kabupaten Bondowoso yang masih sangat bergantung pada hasil pertanian lokal.

Berdasarkan hasil monitoring di atas beberapa komoditi khususnya sembako dan sayuran di beberapa Pasar yang dipantau mengalami perubahan harga dibandingkan dengan harga yang terjadi sebelumnya, adapun beberapa komoditi yang mengalami perubahan antara lain sebagai berikut.

Dokumentasi Kegiatan:

Daftar Harga Komoditas 4 Pasar di Kabupaten Bondowoso